Minggu, 18 Desember 2016

Revolusi Ilmu Pengetahuan-Thomas Khun

Revolusi dalam Ilmu Pengetahuan
A.  Latar Belakang
Ilmu pengetahuan pada era globalisasi seperti sekarang ini
semakin beraneka ragam. Dimulai sejak zaman renaissance, pemikiran
para ilmuan mengenai sains semakin maju ditambah lagi dengan era
tekhnologi. Dominasi sains dan tekhnologi sudah menjadi hal yang
lumrah sampai sekarang, efek yang dominan ini berkembang karena
terpengaruh oleh ciri epistimologi yang efektif seperti rasionalisme dan
empirisme.
Thomas Khun salah satu tokoh ilmuan yang sangat peduli
dengan sains dan apa  yang ada dalam metafisisme  sains itu sendiri.
Melihat kenikmatan masyarakat yang terbuai dengan kecanggihan
sains dan tekhnologi itulah yang membuatnya mengupas tentang hal
tersebut. Selain hal tersebut para ilmuan yang menerapkan konsep
penelitian dan eksperimennya yang kadang tidak sesuai dengan nalar
masyarakat awam juga menjadi problem yang coba diteliti dan
dianalisis oleh Khun sehingga bisa menjadi sebuah revolusi dalam ilmu
pengetahuan untuk bisa dikonsumsi oleh masyarakat bahwa dengan
keseriusan untuk mempelajari sains dan tekhnologi akan menjadi
langkah yang tepat untuk maju.
Dari masalah tersebut, penulis akan memaparkan seputar hal
Revolusi Ilmu Pengetahuan yang dicetuskan oleh Thomas Khun. Kritik
dan saran sangat kami butuhkan untuk menyempurnakan makalah
yang singkat ini. Semoga dalam tulisan ini bisa menjadi wawasan dan
menambah pengetahuan kita.
B.  Biografi Thomas Khun
Sebelum kita beranjak pada pembahasan mengenai pandangan
Thomas Khun tentang Revolusi Ilmu Pengetahuan. Kita perlu ketahui
terlebih dahulu tentang biografi beliau. Nama aslinya adalah Thomas
Samuel Khun lahir pada tanggal 18 Juli di Cincinnati,  Ohio. Ia adalah
seorang Fisikawan Amerika dan Filsuf yang menulis secara ekstensif
tentang sejarah ilmu pengetahuan dan mengembangkan gagasan
beberapa penting dalam sosiologi dan filsafat ilmu. Thomas Khun
memperoleh gelar BS dalam fisika di Universitas Harvard pada Tahun
1943. Kemudian Thomas khun menyelesaikan MS dan Ph.D. Jurusan
Fisika pada tahun 1946 dan 1949. Sebagaimana yang ia nyatakan
dalam beberapa halaman pertama dari kata pendahuluan untuk edisi
kedua dari The Stucture of Scientific Revolutions, tiga tahun mendapat
bebas akademik sebagai Junior Fellow Harvard membuat Thomas
khun beralih dari Fisika kedalam sejarah (dan filsafat) ilmu
pengetahuan. Sejak tahun 1948 sampai 1956 atas saran presiden
universitas James Conant, Dia kemudian mengajar kursus dalam
sejarah ilmu di Harvard. Kemudian setelah meninggalkan Harvard
Thomas Khun mengajar di University of California, Berkeley, di
departemen filsafat dan departemen sejarah, sebagai professor sejarah
ilmu pengetahuan pada tahun 1961. Di Berkeley Thomas Khun menulis
dan menerbitkan (1962) karyanya paling dikenal dan paling
berpengaruh.

The Structure of Scientific Revolutions. Pada tahun 1964, ia
bergabung Princeton University sebagai Profesor Taylor M. Pyne
Filsafat dan sejarah ilmu  pengetahuan. Pada tahun 1979, ia bergabung
dengan Massachusetts Institute of Technology (MIT) sebagai Laurance
Rockefeller S. Profesor Filsafat, yang tersisa disana sampai 1991.
Thomas Khun diwawancarai dan direkam fisikawan Denmark Niels
Bohr hari sebelum  kematian Borh. pada tahun 1994, khun didiagnosa
menderita kanker dari tabung bronkial, dimana ia meninggal pada
tahun 1996.

C.  Revolusi Ilmu Pengetahuan menurut Thomas Khun
Istilah revolusi bisa diartikan sebuah perubahan sosial dan
kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar
atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Didalam revolusi,
perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan
terlebih dahulu. Ia bisa dijalankan dalam bentuk kekerasan ataupun
tidak. Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relative karena
revolusipun dapat memakan waktu lama. Misalnya revolusi industri di
Inggris yang memakan waktu puluhan tahun, namun dianggap cepat
karena mampu mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat
seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antara buruh dan majikan
yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Revolusi menghendaki
suatu upaya untuk merobohkan, menjebol, dan membangun dari
sistem lama kepada suatu sistem yang sama sekali baru.
3
Apa yang dikemukakan ini pada akhirnya memungkinkan kita
untuk meninjau masalah-masalah yang memberikan judul kepada esai
ini. Apa revolusi sains itu, dan apa fungsinya dalam perkembangan
sains? Dari jawaban terhadap pertanyaan ini banyak yang telah
diantisipasi dalam bab-bab terdahulu.  Terutama pembahasan yang
mendahului bab  ini telah menunjukkan bahwa revolusi sains disini
2
. Kutipan ini bisa dilihat http://en.wikipedia.org/wiki/Thomas_Kuhn#cite_note-0.
Kutipan ini diakses pada tanggal 14 Juni 2016 jam 16.25
3
.Lihat http://en.wikipedia.org/wiki/Thomas_Kuhn#cite_note-0, diakses pada 14
Juni 2016 jam 20.02
dianggap sebagai episode perkembangan nonkumulatif yang
didalamnya paradigma yang lama diganti seluruhnya atau sebagian
oleh paradigma baru yang bertentangan. Namun, masih ada yang perlu
dikatakan, dan bagian yang esensial daripadanya dapat diperkenalkan
dengan mengajukan satu pertanyaan selanjutnya. Mengapa perubahan
paradigma harus disebut revolusi? Dalam menghadapi perbedaan-perbedaan yang luas dan esensial diantara perkembangan politik dan
perkembangan sains, kesejajaran apa yang dapat membenarkan
metafora
yang menemukan revolusi dalam kedua-duanya?
Paradigma baru ini lebih memungkinkan menyelesaikan
anomali-anomali
yang dari paradigma lama. Pada proses revolusi
sains ini, hampir seluruh kosakata, istilah-istilah, konsep-konsep,
idiom-idiom, cara penyelesaian persoalan, cara berfikir, cara
mendekati persoalan berubah dengan sendirinya.  Tentu perangkat
yang lama ini yang mungkin masih relevan untuk difungsikan tetap
tidak dikesampingkan. Tetapi, jika cara pemecahan persoalan model
lama memang sama sekali tidak bisa digunakan untuk memecahkan
persoalan yang datang kemudian, maka secara otomatis dibutuhkan
seperangkat cara, rumusan dan wawasan yang sama sekali baru untuk
memecahkan persoalan-persoalan yang baru yang timbul akibat
kemajuan ilmu dan tekhnologi yang berakibat pula pada perluasan
wawasan dan pengalaman manusia itu sendiri.
D.  Contoh revolusi sains
Untuk mempermudah pemahaman kita mengenai revolusi sains
maka dibawah ini ada beberapa contoh mengenai revolusi sains yang
dapat kami paparkan.
1.  Teori Copernicus dan Ptoleneus
Copernicus mempunyai teori bahwa bumi berputar
mengelilingi matahari, bukan saran Ptolemeus bahwa matahari
(dan planet-planet lain dan bintang) berputar mengelilingi bumi.
Sebelum Copernicus ada set yang rumit Epicycles (lingkaran diatas
lingkaran yang digunakan untuk memprediksi pergerakan benda
langit. Epicycles asli Ptolmey kombinasi itu, oleh  abad pertengahan
menjadi kurang memadai dan memperbaiki oleh astronom
kemudian dan lebih rumit. Copernicus menawarkan kembali
pandangan alternatif (disarankan oleh banyak orang di antiquity)
tetapi dengan banyak data yang lebih baik untuk mendukungnya
akun  baru ini menurunkan kompleksitas teori yang diperlukan
untuk menjelaskan pengamatan yang tersedia. Tentu saja sekali
oleh Copernicus teori ini diterima oleh pada astronom lain, itu
diantara masuk periode bari sains normal.
Menurut Kuhn, ilmu sebelum dan sesudah terjadi
pergeseran paradigma begitu yakin bahwa teori-teori mereka para
ilmuwan merasa tak tertandingi. Ketika terjadi pergeseran
paradigma maka secara simultan tidak hanya mengubah teori saja,
hal itu akan mengubah cara, kata-kata yang didevinisikan, cara
para ilmuwan melihat subyek dan mungkin yang paling penting
pertanyaan-pertanyaan dianggap sah dan aturan-aturan yang
digunakan untuk menentukan kebenaran suatu teori tertentu.
2.  Teori Newton
Dalam masalah gravitasi misalkan, yang diinterpretasikan
sebagai tarikan yang merupakan bawaan diantara setiap pasang
partikel, adalah sifat ghaib dalam arti yang sama dengan
“kecenderungan untuk jatuh” dari aliran skolastik sebelumnya.
Oleh sebab itu, sementara standar-standar korkuskularisme tetap
berlaku, pencarian penjelasan mekanis dari gravitasi merupakan
salah satu masalah yang paling menantang bagi yang menerima
Prancipia  sebagai paradigm. Newton mencurahkan banyak
perhatian kepadanya, demikian juga banyak penerusnya dari abad
ke-18. Satu-satunya pilihan yang tampak adalah menolak teori
newton karena tidak berhasil menerangkan gravitasi, dan
alternative ini pun diterima  secara luas. Namun, kedua pandangan
ini tidak ada yang menang. Karena tidak dapat mempraktekkan
sains tanpa  Principia  maupun memberlakukannya sesuai dengan
standar-standar kospuskular dari abad ke-17, para ilmuan lambat
laun menerima pandangan bahwa gravitasi itu memang bawaan.
Pada sekitar pertengahan abad ke-18 interpretasi itu telah diterima
secara hampir universal, dan hasilnya adalah pengembalian yang
tulus kepada standar skolatik. Tarikan dan tolakan bawaan
bergabung dengan ukuran, bentuk, posisi, dan gerakan sebagai
sifat-sifat primer materi yang secara fisikal tidak dapat
diredukasi.
Pandangan bahwa adanya  anomali  dalam teori gravitasi
newton tenyata tidak semestinya mampu dibuktikan dengan
paradigm baru, akhirnya proses revolusi sains yaitu mengikuti
terori lama. Maka, sebenarnya tidak mudah membentuk sebuah
konsep dan teori baru ketika ditemukan adanya penyimpangan
dalam teori lama. Gambaran diatas menandakan reolusi memang
membutuhkan kesiapan konsep, teori, dan hipotesis ilmiah yang
jelas sehingga revolusi sains dapat diraih.
E.  Kesimpulan
Revolusi adalah perubahan  sosial dan kebudayaan yang
berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar-dasar ataupun pokok-pokok kehidupan dalam masyarakat. Dalam sebuah revolusi,
perubahan dapat terjadi dengan rencana atau tanpa dengan
rencana/direncanakan. Ia bisa dijalankan dalam bentuk kekerasan
ataupun  tidak. Sedangkan revolusi sains disini diartikan sebagai
episode perkembangan nonkumulatif yang didalamnya paradigma
lama diganti seluruhnya atau sebagian oleh paradigma baru yang
bertentangan. Paradigma baru ini lebih memungkinkan menyelesaikan
anomali-anomali yang dari paradigma lama. Pada proses revolusi sains
ini, hampir seluruh kosakata, istilah-istilah, konsep-konsep, idiom-idiom, cara penyelesaian persoalan, cara berfikir, cara mendekati 
footnote 
 Alexander Burung,   Thomas Kuhn , Stanford Encyclopedia of Philosophy, 2004,
lihat pula  http://plato.stanford.edu/entries/thomas-kuhn/: alamat ini diakses pada tanggal
14 Juni 2016 jam 16.23
Metafora adalah salah satu majas dalam Bahasa Indonesia dan juga berbagai
bahasa lainnya. Majas ini mengungkapkan ungkapan secara tidak langsung berupa
perbandingan analogis. Lihat :  https://id.wikipedia.org/wiki/Metafora. Kutipan ini diakses
pada tanggal 14 Juni 2016 Jam 20.27
Thomas s, Kuhn, The Structure of Scientific Revolutions, Peran Paradigma Dalam
Revolusi Sains, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal. 91
Anomali adalah penyimpangan atau keanehan yang terjadi atau dengan kata lain
tidak sperti biasanya. Lihat: https://id.wikipedia.org/wiki/Anomali. Kutipan ini diakses pada
tanggal 14 Juni 2016 Jam 21.06
Muhammad Muslih, Filsafat Ilmu : Kajian atas Asumsi dasar Paradigma dan
Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan, Yogyakarta: Belukar, hal. 132
Kutipan ini bisa dilihat.
https://pengemishikmah.wordpress.com/2011/07/10/revolusi-sains-menurut-thomas-kuhn/. Kutipan ini diakses pada tanggal 18 Juni 2016 Jam 15:34 
Thomas s, Kuhn, The Structure of Scientific Revolutions, Peran Paradigma Dalam
Revolusi Sains, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal. 105
Kutipan ini bisa dilihat,
https://pengemishikmah.wordpress.com/2011/07/10/revolusi-sains-menurut-thomas-kuhn/. Kutipan ini diakses pada tanggal 18 Juni 2016 Jam 15:37 
persoalan berubah dengan sendirinya. Demikian pembahasan tentang
revolusi sains menurut pandangan Thomas Kuhn.
DAFTAR PUSTAKA
Alexander Burung,  Thomas Kuhn. Stanford Encyclopedia of Philosophy. 2004.
Khun, Thomas.  The Structure of Scientific Revolutions, Peran Paradigma
dalam Revolusi Sains.  Terj.  Tjun Surajman. Bandung: PT. Remaja
Rosyadakarya. 2000
Muslih,  Muhammad.  Filsafat Ilmu : Kajian atas Asumsi dasar Paradigma dan
Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan, Yogyakarta: Belukar.
http://plato.stanford.edu/entries/thomas-kuhn/
http://en.wikipedia.org/wiki/Thomas_Kuhn#cite_note-0.
https://id.wikipedia.org/wiki/Metafora
https://id.wikipedia.org/wiki/Anomali
https://pengemishikmah.wordpress.com/2011/07/10/revolusi-sains-menurut-thomas-kuhn/.
http://www.malas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar